Mata uang rupiah©2017/LIPUTANBERITA21.COM
LIPUTANBERITA21.COM - Badan Pusat Statistik mencatat nilai tukar (kurs) Rupiah di 34 provinsi di Indonesia mengalami pelemahan (depresiasi) terhadap seluruh mata uang dunia yang beredar di tanah air. Beberapa di antaranya yakni dolar Amerika (USD), dolar Australia (AUD), euro (EUR), dan Yen Jepang (JPY).
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Dodi Budi Waluyo mengatakan pelemahan mata uang Rupiah pada Agustus dipengaruhi oleh faktor eksternal, salah satunya membaiknya ekonomi Amerika Serikat.
"Statement dari pada amerika sendiri yang relatif dovish dari pejabat Fednya. Kemudian dari indikator Amerika sendiri yang juga belum menunjukkan tren yang membaik," ujar Dody saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Jakarta, Jumat (15/9).
Dody menambahkan, sejauh ini Bank Indonesia sebenarnya tetap menjaga level Rupiah yang kompetitif sesuai dengan nilai fundamentalnya. Kendati demikian, BI tidak memiliki target fundamental nilai tukar Rupiah terhadap mata uang lain.
"Sejauh ini kita masih masuk dalam level fundamental. Kita tidak punya target level. Tapi dalam operasional kita, kita terus jaga di suatu range tertentu," pungkasnya.
LIPUTANBERITA21.COM - Badan Pusat Statistik mencatat nilai tukar (kurs) Rupiah di 34 provinsi di Indonesia mengalami pelemahan (depresiasi) terhadap seluruh mata uang dunia yang beredar di tanah air. Beberapa di antaranya yakni dolar Amerika (USD), dolar Australia (AUD), euro (EUR), dan Yen Jepang (JPY).
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Dodi Budi Waluyo mengatakan pelemahan mata uang Rupiah pada Agustus dipengaruhi oleh faktor eksternal, salah satunya membaiknya ekonomi Amerika Serikat.
"Statement dari pada amerika sendiri yang relatif dovish dari pejabat Fednya. Kemudian dari indikator Amerika sendiri yang juga belum menunjukkan tren yang membaik," ujar Dody saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Jakarta, Jumat (15/9).
Dody menambahkan, sejauh ini Bank Indonesia sebenarnya tetap menjaga level Rupiah yang kompetitif sesuai dengan nilai fundamentalnya. Kendati demikian, BI tidak memiliki target fundamental nilai tukar Rupiah terhadap mata uang lain.
"Sejauh ini kita masih masuk dalam level fundamental. Kita tidak punya target level. Tapi dalam operasional kita, kita terus jaga di suatu range tertentu," pungkasnya.
Wah ternyata karena ini ya
ReplyDeletewww.hs-ware.com
ya gan
DeleteThanks ilmu barunya, baru tahu saya penyebabnya ini.
ReplyDelete